Gubernur Apresiasi Komitmen PWNU Sulut Bangun Daerah

Manado, SulutEkspos.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) mengapresiasi Nahdlatul Ulama yang tetap konsisten menjaga NKRI dan turut membangun bangsa di Bumi Nyiur Melambai.
Pemprov Sulut juga memberikan apresiasi atas rintisan karya Nahdlatul Ulama Sulawesi Utara, yang selama ini mampu mentransformasikan setiap tantangan dan peluang yang ada menjadi sebuah kesuksesan.
Demikian sambutan Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakili Kepala Biro Perekonomian Hanny Wayong saat membuka Musyawarah Kerja Wilayah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Utara (Mukerwil PWNU Sulut) di Hotel Griya Sintesa, Rabu (22/9).
Dalam sambutannya pada kegiatan bertajuk “Mengokohkan Komitmen Jam’iyyah NU Menanggulangi Covid-19 Menuju Sukawesi Utara Maju” ini, Gubernur mengakui NU Sulut telah turut berkontribusi aktif dalam mencarikan jalan keluar terhadap berbagai permasalahan sosial yang terjadi di daerah ini.
“Kiranya segenap komponen Nahdlatul Ulama Sulawesi Utara akan senantiasa mampu menjalin sinergitas dan memiliki komitmen kuat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi yang dijalankan, serta dalam pemberian dukungan terhadap upaya yang dilakukan Pemerintah, terlebih dalam upaya penanganan pandemi covid-19 yang sampai sekarang ini masih melanda kita,” ujar Solang membacakan sambutan Gubernur Sulut.
Terkait dengan pelaksanaan agenda Mukerwil Nahdlatul Ulama Sulawesi Utara ini, Gubernur juga menyampaikan beberapa hal, yang pertama dipahami bersama bahwa terselenggaranya agenda musyawarah ini ditujukan untuk mematangkan dan mengoptimalkan pelaksanaan program kerja Nahdlatul Ulama Sulut ke depan.
Momentum ini juga lanjut Gubernur, akan turut membahas berbagai permasalahan daerah dan bangsa, seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang telah membentuk suatu tatanan masyarakat tanpa batas, isu-isu global, kemiskinan, dan pengangguran.
Di samping itu, Gubernur berpesan turut pula membahas permasalahan lainnya terkait fenomena degradasi iman, degradasi karakter, degradasi moral, yang umumnya terjadi di kalangan generasi muda, namun juga terjadi dikalangan orang dewasa ataupun orang tua, yang semestinya harus menjadi contoh dan teladan bagi generasi muda.
“Berbagai permasalahan ini, sesungguhnya merupakan pukulan dan tanda awas bagi kita, bagi Sulawesi Utara. Demikian pula halnya, merupakan tanggung jawab kita bersama, karena saya yakin dan percaya, bahwa kita semua tidak ingin melihat ada warga Sulawesi Utara, terutama generasi muda Sulawesi Utara yang gagal merangkai masa depan dan menggapai prestasi, sehingga kurang kontributif dalam melanjutkan pembangunan di Bumi Nyiur Melambai,” harapnya.
Ia juga berharap, kiranya poin-poin pembahasan program kerja Nahdlatul Ulama Sulawesi Utara kedepan, dapat disinergikan dan dikombinasikan dengan arah kebijakan dan program kerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara serta berkontribusi aktif dalam mencarikan jalan keluar terhadap berbagai permasalahan sosial yang terjadi di tengah kehidupan bangsa di Sulawesi Utara.
Pantauan awak media, pembukaan Mukerwil PWNU Sulut menerapkan prokes ketat, di mana setiap peserta dan tamu undangan menjalani pemeriksaan kesehatan swab antigen ini, dihadiri oleh sejumlah Kyai NU dan tokoh masyarakat. Di antaranya, Rais PWNU Sulut KH Abdul Wahab Abdul Gafur, Ketua PWNU Sulut Ulyas Taha, Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen, Anggota DPRD Sulut Amir Liputo, Yusra Alhabsyi, dan Hilman Idris, Kakanwil Kemenag Sulut Anwar Abubakar, Ketua Baznas Sulut Abid Takalamingan, Ketua SI Sulut Machmud Turuis, Katib PWNU Sulut Ustad Yasir Bachmid, Wabup Bolmut Amin Lasena, unsur pimpinan TNI Polri, Kakan Kemenag Manado Irwan Musa, Kakan Kemenag Bolmut Basri Saenong, Kakan Kemenag Boltim Ahmad Sholeh, serta tamu undangan lainnya.
Mukerwil yang diikuti seluruh pengurus PWNU Sulut termasuk lembaga, dan badan otonom serta utusan dari PCNU se-Sulut ini dibagi dalam tiga komisi, Komisi Program, Komisi Organisasi dan Komisi Rekomendasi.
Ketua PWNU Sulut, Ulyas Taha dalam sambutannya mengatakan, Mukerwil ini sebagai bahan untuk mengoptimalisasi progam-program kerja PWNU. Selain itu, juga membahas soal isu kebangsaan seperti upaya penanggulangan Covid-19 yang melanda Indonesia, khususnya di daerah Sulawesi Utara.
“Selain membahas program kerja, Mukerwil ini juga dilaksanakan sebagai ajak silaturahmi seluruh lembaga dan badan otonom NU. Serta menunjukkan eksistensi PWNU dalam mendukung program pemerintah, salah satunya dalam penanggulangan pandemi Covid-19,” jelas Ulyas.
“Mukerwil juga membahas hal-hal straregis dan hasilnya akan disampaikan ke pengurus pusat dalam konferensi nasional mendatang,” tandasnya. (***)